Isu yang menarik, berkaitan dengan dunia Olah Raga di tanah Air. Setelah rakyat Indonesia yufo ria dengan Piala AFF, persepakbolaan Indonesia kembali memanas ketika, Indonesia Corruption Watch (ICW) mengeluarkan data atas dugaan korupsi dana APBN dan APBD di tubuh PSSI serta sejumlah klub Liga Super Indonesia (LSI). ICW menduga, dana yang dikorupsi setiap tahunnya mencapai Rp 720 miliar luar biasa apabila uang tersebut untuk program kemiskinan bisa membantu ribuan keluarga atau untuk rumah warga korban bencana hambir 72000 rumah yang bisa di bangun dengan asumsi tiap rumah Rp 10 jt dengan ukuran 6x6m. Nominal itu dihitung dari dana yang disinyalir telah dikorupsi pengurus PSSI dan kepala daerah di seluruh wilayah Indonesia yang menjadi domisili klub sepak bola yang bernaung di bawah kompetisi PSSI. Sekilas informasi, terdapat sekitar 30 klub Divisi Utama dan 18 klub LSI yang bermain dalam kompetisi yang digelar PSSI setiap tahunnya, diungkap salah seorang pecinta bola IGK Manila, mengungkapkan dirinya sengaja membongkar kebobrokan PSSI karena ia sudah tidak tahan dengan kebobrokan di tubuh PSSI. Kekecewaan IGK Manila, bisa dikatakan sudah memuncak. Mantan Manager Timnas tersebut secara terang-terangan berani membongkar kebobrokan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. Teman-teman pecinta Bola, mari kita amati bersama kalau memang terjadi korupsi di kepengurusan PSSI apa yang pantas bagi Mereka? Mari bersama-sama kita bangun sepakbola di tanah air dengan niat dan tulus? Hidup sepakbla Nasoinal,kita tunggu kerja KPK dan BPK bekerja