Para diplomat Libya di luar negeri membelot pada pemimpin negaranya, Muammar Khadafi. Para diplomat itu menarik dukungan pada Khadafi dan meminta tentara Libya menurunkan pemimpin Libya yang setia dengan pangkat kolonelnya itu.
Seperti pernyataan yang dikeluarkan perwakilan Libya di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (22/2/2011). Wakil Duta Besar Libya untuk PBB Ibrahim Dabbashi beserta para staf mendesak penurunan rezim Khadafi dengan segera dan menegaskan untuk melayani rakyat Libya. Mereka juga menyerukan kedutaan Libya di negara lainnya untuk melakukan hal serupa.
Dabbashi dan para staf mengecam bentrokan berdarah, yang terus dilakukan Khadafi untuk mempertahankan kekuasannya yang sudah berlangsung selama 41 tahun itu. Pernyataan itu juga menyatakan penyesalannya atas ratusan korban tewas dalam 5 hari pertama bentrokan berdarah.
Dabbashi mengatakan tidak tahu keberadaan atasannya, Duta Besar Libya untuk PBB Abdurrahman Shalgham. Shalgham yang juga mantan menteri luar negeri itu, dipercaya tidak berada di New York, kantor pusat PBB. Dabbashi mengatakan Shalgham tak ada kaitannya dengan pernyataan mengecam Khadafi itu.
Juru bicara perwakilan Libya untuk PBB Dia al-Hotmani mengatakan, para staf menyatakan rasa simpatinya atas genosida yang terjadi di Libya.
"Kami tidak melihat reaksi dari komunitas internasional. Muammar Khadafi yang tiran telah menunjukkan dengan jelas, juga melalui anak-anaknya, betapa dia mengabaikan dan membenci Libya dan rakyat Libya," ujar al-Hotmani.
Mereka juga mengutuk penggunaan 'tentara bayaran Afrika' oleh Khadafi yang memicu pemberontakan dan pembantaian yang belum pernah terjadi di Libya.
Dewan Keamanan PBB atas permintaan Wakil Duta Besar Libya Ibrahim Dabbashi, akan mengadakan pertemuan tertutup pada hari Selasa pukul 9 pagi waktu New York untuk membahas krisis di Libya.
Selain perwakilan Libya di PBB, New York, duta besar Libya yang mbalelo adalah Dubes Libya untuk Amerika Serikat, Ali Adjali.
"Aku tidak mengundurkan diri dari pemerintah Muammar Khadafi, tapi saya bersama dengan rakyat. Saya minta maaf untuk memberitahu Anda bahwa saya tidak mendukung pemerintah ini lagi
http://www.detiknews.com