Dua minggu terakhir dunia dihebohkan dengan berita revolusi di Mesir. Rakyat mesir ingin Revolusi dikarenakan kondisi rakyat yang miskin dan tidak ada kesejahteraan dari Negara. Presiden Hosni Mubarak telah memimpin Mesir lebih dari 30 tahun. Lama menguasai negeri Fir’aun itu, sejumlah kalangan opisisi menuduhnya, bahwa Presiden itu sudah menimbun harta di sejumlah negara.
Dikabarkan Harian Aljazair, Alkhabar, dan dimuat ulang oleh JP News, memuat bahwa kekayaan keluarga Hosni Mubarak mencapai US$40 miliar atau sekitar Rp360 triliun. Kekayaan ini tersebar di beberapa rekening dan properti di Amerika Serikat, Swiss, Inggris, dan Jerman.
Istri Mubarak, Suzanne menurut laporan rahasia telah menjadi anggota klub miliarder sejak 2000. Selain rekening, Suzanne memiliki properti di pusat kota-kota besar di Eropa, seperti London, Frankfurt, Madrid, Paris, dan Dubai. Kekayaan Ibu Negara ini ditaksir US$3 - 5 miliar.
Putra Sulung Hosni Mubarak, Alaa Mubarak memilih berkarir di perbankan, telah memiliki properti senilai US$8 miliar dolar, termasuk properti di Los Angeles, Washington, dan New York di mana dia memiliki real estate senilai US$2,1 miliar di pinggiran Manhattan. Dia juga dikabarkan memiliki dua kapal pesiar senilai 60 juta euro. Menurut sumber yang sama, anak kedua Mubarak, Gamal Mubarak, memiliki kekayaan hingga US$17 miliar. Selain memiliki rekening, sekretaris jenderal partai berkuasa, Partai Nasional Demokrat ini, juga memiliki sejumlah properti yang tersebar tak hanya di Mesir.
Mubarak sendiri yang merupakan anak petani, memiliki kekayaan pribadi US$10 miliar. Sebagian besar dananya berada di bank-bank Amerika, Swiss, dan Inggris. Sejak menjadi presiden 1981, Mubarak mampu membuat negara di Afrika Utara itu stabil. Rahasianya, dia membangun hubungan baik dengan negara-negara Barat dan Israel. Namun di balik kestabilan, korupsi, kemiskinan dan kekerasan oleh negara tumbuh subur.
Hosni Mubarak lahir 1928 di desa Kahel-el-Meselha. Dia lulus dari Akademi Militer pada 1949. Setelah perang Arab-Israel, Mubarak mendapat promosi menjadi Kepala Angkatan Udara Mesir, inilah pintu pertama dia masuk ke lingkaran elit politik.
Dia dikenal seorang pembantu setia Presiden Mesir Anwar Sadat. Dia diangkat jadi Wakil Presiden oleh Anwar Sadat pada 1975. Sejak itu dia memainkan peranan penting, membangun hubungan dengan negara-negara barat. Pada 1981, Sadat dibunuh, Mubarak naik menjadi orang nomor satu di Mesir.
Dari Berbagai Sumber
Beberapa video aksi rakyat Mesir