Tidak menjadi rahasia lagi, Terjawab sudah siapa yang berada di balik revolusi mesir yang bertujuan menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Pihak itu tidak lain dan tak bukan adalah Amerika Serikat (AS). Rencana skenario itu telah disusun Washington yang bertemakan “perubahan rezim” selama tiga tahun terakhir. Skenario ini sangat matang hingga meledak setelah kesuksesan Revolusi Melati yang menggulingkan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali kira –kira 2 minggu sebelumnya. Harian Daily Telegraph terbitan Inggris menyebutkan, Amerika Serikat secara diam-diam mendukung para pemimpin gerakan revolusi Mesir. Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kairo Mesir pernah membantu anak muda anti-pemerintah untuk menghadiri konferensi para aktivis Amerika Serikat.
Demonstrasi Mesir kali ini dikendalikan Gerakan Pemuda 6 April, dengan sebuah kelompok di Facebook yang menarik generasi muda dan kelompok terdidik untuk menentang Mubarak. Kelompok ini memiliki anggota 70.000 anggota dan menggunakan situs jejaring sosial untuk mengendalikan demonstrasi. dan akhirnya Hosni Mubarak melalui otoritas terkait memutus semua jaringan komunikasi di negaranya. Mubarak kini menghadapi tantangan paling berat dalam pemerintahannya selama 31 tahun berkuasa.
Posisi AS sebagai sekutu utama pun serba salah. Akant etapi, Amerika Serikat tetap memainkan standar ganda untuk menutupi skenario revolusi. Hal itu terbukti ketika Obama berkomentar pada pekan lalu mengenai Mesir. Presiden AS Barack Obama dalam komentarnya atas demonstrasi di Mesir, menyatakan, “Kekerasan bukanlah jawaban dalam penyelesaian permasalahan di Mesir.” Dia juga menegaskan agar Mubarak menempuh langkah reformasi politik. Bisa dikatakan, investasi AS untuk Mesir sangatlah banyak, salah satunya adalah DI Bidang militer. AS juga khawatir dikarenakan berpikir apakah militer Mesir akan berpihak ke Washington atau tidak. Setidaknya USD1,3 miliar bantuan AS dikucurkan untuk militer Mesir pada 2010. Bantuan untuk pasukan huru-hara dan polisi Mesir berjumlah sekitar USD1 juta.
Kita lihat akhir drama revulusi yang ada di Mesir, apakah memangbenar campur tangan Amerika Serikat yang dikenal dengan hobinya yaitu politik standar gandanya? Dan Apakh benar Omar Suleiman adalah orang yang dipersiapkan oleh AS untuk menguasai Negara Fir’aun tersebut?.