Perjalanan dua tim, baik Liverpool dan Manchester United, sebelum bersua di Anfield, Minggu (6/3/2011), nyaris memiliki garis nasib yang sama. Keduanya saat melakoni pertandingan terakhir sama-sama menangguk kekalahan. Di Stamford Bridge Manchester United dipukul Chelsea 1-2, sementara Liverpool dipermak West Ham 1-3 di Upton Park.
Kedua pelatih, Kenny Dalglish dan Sir Alex Ferguson, yang kenyam asam garam Premier League ini seolah bersatu melupakan makna kemenangan, yang menjadi tujuan akhir suatu pertandingan.
Bagi Sir alex Ferguson, seusai dipermalukan Wolverhampton Wanderers dan Chelsea, tahta klasemen Premier League yang kini digenggam tentu tak ingin lagi diusik Arsenal, sekumpulan anak muda dari London Utara.
Adapun Dalglish, posisi keenam klasemen tentu belum cukup untuk menatap Liga Champions Eropa musim depan. Lima besar menjadi incaran bagi Merseysiders guna bersaing di kasta kejuaraan tertinggi Eropa itu.
Keduanya, baik Dalglish maupun Fergie sempat beadu strategi di ajang Piala FA 9 Januari lalu. Kala itu King Kenny baru beberapa jam menggantikan Roy Hodgson. Akhir duel senyum kemenangan lebih memihak Fergie.
Sebelum dikendalikan Dalglish, pada pertandingan liga di Old Trafford Dimitar Berbatov juga membawa kemenangan MU 3-2 lewat hattrick-nya di bulan September 2010.
Menghadapi MU, Dalglish berharap bisa mencicipi kebolehan pemain seharga 35 juta pounds Andrew Carroll untuk pertama kalinya. Palang pintu Daniel Agger, Fabio Aurelio, maupun Meireles dipastikan fit mengahadapi pertarungan besok.
MU memiliki masalah di sektor pertahanan. Nemanja Vidic kini sedang menjalani di tengah cederany Rio Ferdinand. Praktis Fergie hanya mengandalkan Chris Smalling sebagai tembok utama United.
Kunci permainan big match ini ada di sosok Raul Meireles dan Michael Carrick. Sebelum bertemu West Ham, dalam enam laga Anfield Gank, pemain Potugal ini sukses mengemas lima gol. Meireles bisa menjadi striker saat penyerang Liverpool kehilangan akal di depan gawang lawan.
Di kubu lawan, Michael Carrick, yang menandatangani kontrak baru pada Jumat lalu bisa menjadi hantu tersembunyi di kotak lawan saat tidak mendapat pengawasan.
Melihat kondisi terakhir kedua klub, skor imbang menjadi layak untuk dikedepankan. Faktor konsistensi MU yang goyah akhir-akhir ini dan semangat Dalglish menatap Liga Champions Eropa merupakan salah satu faktor laga big match ini bakal memberi satu poin
bagi kedua klub.
http://www.tribunnews.com