NILAH.COM, Jakarta - Setiap anggota Negara Islam Indonesia (NII) yang baru bergabung haruslah mengucapkan sumpah setia atau baiat.
Berikut ini adalah naskah baiat anggota NII sebagaimana dilansir situs NII Crisis Centre.
"Demi Allah,
1) Saya menyatakan baiat ini kepada Allah di hadapan dan dengan persaksian komandan tentara pemimpin negara yang bertanggung jawab.
2) Saya menyatakan baiat ini sungguh – sungguh karena ikhlas dan suci hati lilahita `ala semata – mata dan tidak sekali – kali karena sesuatu di luar dan keluar daripada kepentingan Agama Allah,Agama Islam,dan Negara Islam Indonesia
3) Saya sanggup berkorban dengan jiwa, raga, dan nyawa saya serta apapun yang ada pada saya berdasarkan sebesar – besar taqwa dan sesempurna – sesempurna tawakal Allalloh bagi :
a). Mentegakkan kalimatilah li`ilahi kalimatilah
b). Mempertahankan berdirinya Negara Islam Indonesia hingga hukum Syariat Islam seluruhnya berlaku dengan seluas-luasnya dalam kalangan Umat Islam Bangsa Indonesia di Indonesia.
4) Saya akan taat sepenuhnya kepada perintah Allah, kepada perintah Rosulullah, kepada perintah ulil amri saya dan menjauhi segala larangannya dengan tulus dan setia hati.
5) Saya tidak akan berkhianat kepada Allah, kepada Rosulullah dan kepada Komandan Tentara serta Pemimpin Negara dan tidak akan pula akan berbuat noda atas Umat Islam Bangsa Indonesia.
6) Saya sanggup membela Komandan-Komandan Tentara Islam Indonesia Dan Pemimpin-Pemimpin Negara Islam Indonesia daripada bahaya, bencana dan khianat darimana dan apapun juga.
7) Saya sanggup menerima hukuman dari ulil amri saya sepanjang keadilan hukum Islam bila saya ingkar daripada baiat yang saya nyatakan ini.
8) Semoga Allah berkenan membenarkan pernyataan baiat saya ini serta berkenan pula kiranya ia melimpahkan tolong dan kurnianya atas saya sehingga saya dipandaikannya melakukan tugas suci ialah hak dan kewajiban tiap-tiap mujahid menggalang Negara Karunia Allah, Negara Islam Indonesia.Amien....
9) Allahu akbar,Allahu Akbar,Allahu Akbar."
Proses baiat anggota NII dilakukan setelah yang bersangkutan dicuci otaknya melalui rangkaian diskusi tentang hijrah.