Sebanyak
90.000 kemeja atau hem kotak-kotak seperti yang selama ini digunakan pasangan
Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sedang diproduksi secara
massal oleh sejumlah usaha kecil menengah (UKM) di Jakarta dan Soloraya.
Rencananya kemeja-kemeja tersebut akan
dijual Rp100.000/kemeja. Uang dari penjualan kemeja akan digunakan untuk modal
Jokowi-Ahok maju perang dalam Pilkada DKI Jakarta. Di sela-sela kesibukannya
hilir mudik Solo-Jakarta, Walikota Solo, Jokowi mengajak para jurnalis melihat
langsung proses produksi kemeja di Arjuna Tailor RT 003/RW 008 Nayu Barat,
Nusukan, Banjarsari.
Arjuna Tailor hanya satu dari beberapa
UKM yang dipercaya Jokowi bersama timnya untuk memproduksi kemeja. Selain
Arjuna Tailor, produksi kemeja juga dilakukan di UKM di Kalijambe, Sragen;
Kalioso, Karanganyar; Sondakan, Solo; dan Grogol, Sukoharjo. Jumlah produksi
tahap pertama di beberapa UKM tersebut ditarget sekitar 20.000 kemeja. Jumlah
itu jauh lebih sedikit dibanding jumlah kemeja yang sama yang diproduksi di
Jakarta dan sekitarnya 70.000 kemeja.
Sangat
memungkinkan jumlah produksi kemeja ditambah lagi, sesuai kebutuhan di
lapangan. Pemilik Arjuna Tailor, Suparto, 51, ditemui Solopos.com mengatakan
saat ini pihaknya hanya mendapat pesanan 1.000 kemeja. Pemesanan baru dilakukan
Rabu (11/3) lalu dan Kamis (12/3) mulai diproduksi. Karena banyaknya jumlah
pesaan, Suparto menambah penjahit dari 20 orang menjadi 50 orang per harinya.
Mereka berasal dari warga sekitar dan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK)
yang sedang mengikuti praktik kerja lapangan (PKL).
Laki-laki
yang sudah menjalankan usahanya selama 30 tahun terakhir itu menyatakan siap
menyelesaikan pesanan sesuai jadwal.