Pidato Wapres Budiono
yang mengundang protes para pemuda dewan masjid indonesia dalam acara pembukaan
Muktamar Dewan Masjid Indonesia, yang menyinggung tentang pengeras suara Masjid
Berikut pidatolengkapnya:
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Pertama-tama marilah kita bersama
memanjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya hingga kita dapat berkumpul bersama di tempat ini pada
acara Muktamar Dewan Masjid Indonesia Ke-6 Tahun 2012.
Saya juga ingin menyampaikan rasa
bahagia dapat hadir di majelis yang Insya Allah dimuliakan oleh Allah SWT,
bersama para Pengurus Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, Pimpinan Wilayah,
Pimpinan Daerah Wakil Takmir Masjid Raya Provinsi, serta Badan Otonom Dewan Masjid
Indonesia.
Sebelum saya melanjutkan sambutan,
pada kesempatan pertama ini saya ingin menyampaikan salam hangat dari Bapak
Presiden kepada Saudara-saudara. Dikarenakan beliau ada kegiatan lain yang
tidak bisa ditinggalkan, saya diminta mewakili beliau untuk menghadiri
pembukaan Muktamar Dewan Masjid Indonesia kali ini.
Saudara Pimpinan Dewan Masjid
Indonesia, Para Peserta Muktamar dan Hadirin yang Saya Hormati,
Muktamar Ke-6 Dewan Masjid
Indonesia ini memiliki arti yang penting sebagai forum permusyawaratan
tertinggi di dalam organisasi Dewan Masjid Indonesia. Kesempatan ini pula
merupakan momentum yang baik untuk melakukan refleksi, evaluasi sekaligus
perencanaan program/kegiatan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat
ibadah Mahdoh (ritual) dan pusat ibadah Muamalah (sosial kemasyarakat).
Dalam kesempatan lain, pernah saya
sampaikan bahwa Masjid merupakan satu institusi sentral dalam peradaban Islam
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah umat Islam. Dari
masjidlah, tumbuh dan berkembang khazanah pemikiran dan keilmuan serta strategi
pemberdayaan dan penguatan kapasitas umat Islam.
Masjid sejatinya selain menjadi
basis ideologi dan spiritual umat Islam, juga berperan sebagai wahana untuk
memfasilitasi berbagai upaya pemberdayaan dan penguatan kapasitas umat di
bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya serta berbagai bidang lainnya. Untuk
itu saya memandang sangat tepat Muktamar kali ini mengangkat tema:
“Revitalisasi dan Reaktualisasi Peranan Masjid Sesuai Sunnah Rasul”.
Saudara-Saudara sekalian,
Bagi seorang Muslim, masjid adalah
lembaga terpenting setelah rumah dan tempat kerja. Dia merupakan pusat kegiatan
komunitas Muslim, tempat bersosialisasi, dan tempat kembali mensucikan dan
mendekatkan diri ke Sang Pencipta.
Menurut para ahli, masjid berasal
dari akar kata yang sama dengan sujud, posisi dalam sholat dimana seorang
Muslim meletakkan keningnya ke tanah sebagai tanda kepasrahan dan ketaatan
total kepada kehendak Ilahi. Bangunan masjid dengan kubah dan menaranya konon
menyimbolkan monotheisme Islam dalam bentuk Tauhid serta kesatuan dan persatuan
umat Islam.
Pada kesempatan yang saya sebut
tadi, saya juga menyampaikan bahwa disamping mengembalikan masjid sebagai
tempat membangun kembali peradaban umat, masjid juga ditantang untuk
menyebarkan Islam sebagai agama yang damai dan penuh rahmat Ilahi.
Dari berbagai sumber, diperkirakan
jumlah masjid dan mushola di seluruh Indonesia saat ini hampir mencapai 1 juta
masjid. Tidak pelak lagi bahwa masjid mempunyai peran dalam membangun karakter
bangsa. Karenanya, disamping sebagai tempat ibadah bersama, pemrakarsa masjid
juga diharapkan sungguh-sungguh memperhatikan agenda dan kepengurusan masjid.
Kita semua berkepentingan agar
masjid dijaga jangan sampai jatuh ketangan mereka yang menyebarkan gagasan yang
tidak Islami seperti radikalisme, fanatisme sektarian, permusuhan terhadap
agama dan kepercayaan orang lain, dan anjuran-anjuran provokatif yang bisa
berujung kepada tindak kekerasan dan terorisme. Islam adalah agama yang sangat
toleran. Islam mengajarkan kepada kita bahwa jalan terbaik adalah jalan tengah.
Saudara-saudara,
Salah satu keunikan agama Islam
sebagai agama wahyu terakhir adalah adanya kesatuan arah dalam beribadah. Dari
masjid di seluruh dunia, ketika menghadap Rabbul alamin dalam sholat maupun
berdoa, kita semua menghadapkan tubuh kita ke arah yang sama yakni Baitullah
Ka’bah di Mekkah. Mengikuti peredaran waktu dan matahari, tidak satu detikpun
di seantero planet bumi ini lepas dari suara azan karena waktu sholat yang
berbeda-beda.
Allah juga memberi ganjaran
berlipat bagi Muslim yang sholat berjamaah dari pada yang sholat sendirian.
Kesatuan arah dan kebersamaan ini adalah salah satu inti ajaran Islam dimana
umat Islam dituntut bersatu dan bersama dalam menjalankan kebaikan.
Sebagaimana kita bangsa Indonesia
selalu berupaya menjaga kesatuan dan persatuan bangsa yang majemuk ini,
pemerintah mengharapkan agar Dewan Masjid Indonesia terus menerus menjaga
persatuan dan kebersamaan dalam perbedaan diantara berbagai agama yang ada di
Indonesia dan sekaligus menjauhkan umat dari sikap tidak toleran, apalagi sikap
sesat yang menyesatkan diantara umat Islam sendiri. Surga Tuhan sangatlah
terlalu luas untuk menampung berbagai jalan yang ditempuh hambanya menuju
kehidupan abadi di akhirat.
Para Hadirin yang Berbahagia,
Masjid juga merupakan usaha
bersama yang harus dikelola secara profesional. Imam masjid tentu adalah orang
benar-benar fasih dan memahami seluk beluk aturan agama, dan pengurus masjid
adalah pengelola yang berkomitmen dan mampu menjaga dan memelihara bangunan dan
seluruh aspek kegiatan masjid.
Salah satu hal yang ingin saya
sampaikan di sini terkait dengan gerakan nasional yang akan dicanangkan Bapak
Presiden, yaitu masalah kebersihan.
Kita semua pernah mendengar atau
membaca hadis Rasulullah SAW yang terkenal yang mengatakan bahwa “Kebersihan
adalah bagian dari iman”. Setiap mukmin harus menjaga kebersihan dirinya dan
lingkungannya.
Masjid sebagai tempat suci untuk
melaksanakan ibadah yang diperintahkan Tuhan harus menjadi contoh sebagai
tempat paling bersih di antara tempat-tempat lain. Kebersihan, terutama di
tempat kita berwudhu, serta aroma yang sedap di lingkungan masjid akan menambah
kekhusyukan kita dalam beribadah. Kebersihan yang dimulai dari masjid akan
menularkan kebiasaan bersih di lingkungan lain seperti rumah, sekolah, dan
tempat kita bekerja.
Perkenankan saya menyampaikan satu
hal lagi yang berkaitan dengan pengelolaan masjid.Dalam rangka mensyiarkan
Islam dan memberikan citra positif bagi umat Islam, kita di Indonesia sebagai
negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dapat memberikan contoh-contoh yang
baik bagi dunia Islam.
Dewan Masjid Indonesia kiranya
juga dapat mulai membahas, umpamanya, tentang pengaturan penggunaan pengeras
suara di masjid-masjid. Kita semua sangat memahami bahwa adzan adalah panggilan
suci bagi umat Islam untuk melaksanakan kewajiban sholatnya. Namun demikian,apa
yang saya rasakan barangkali juga dirasakan oleh orang lain, yaitu bahwa suara
adzan yang terdengar sayup-sayup dari jauh terasa lebih merasuk ke sanubari
kita dibanding suara yang terlalu keras, menyentak, dan terlalu dekat ke
telinga kita.
Al-Qur’an pun mengajarkan kepada
kita untuk merendahkan suara kita sambil merendahkan hati ketika berdoa memohon
bimbingan dan petunjukNya.
Saudara-saudara Sekalian,
Dalam usianya menjelang matang,
yaitu mencapai 40 tahun, sejak didirikannya pada tanggal 22 Juni 1972, masih
banyak ruang bagi Dewan Masjid Indonesia untuk berbuat bagi kemajuan dan
peningkatan kualitas pengelola Masjid.
Dalam kesempatan ini ada beberapa
harapan yang saya ingin sampaikan kepada Majelis yang mulia ini.
Pertama, saya berharap Dewan
Masjid Indonesia senantiasa memberdayakan masjid untuk melakukan upaya edukasi
kepada umat muslim melalui dakwah dalam rangka peningkatan karakter dan moral
umat muslim dalam berbangsa, bernegara dan bermasyarakat utamanya kepada
generasi muda.
Kedua, Dewan Masjid Indonesia saya
harapkan mampu mendorong Masjid agar dimanfaatkan tidak hanya sebagai sarana
ibadah, namun juga dapat dijadikan sarana pendidikan, baik pendidikan Tahfidzul
Qur’an (hapalan Qur’an) dan Tahsinul Qur’an (memperbaiki kualitas bacaan Quran)
maupun pendidikan dasar formal seperti TK, SD, dan SMP.
Ketiga,kita mengharapkan Dewan
Masjid Indonesia mampu memberdayakan Masjid sebagai sarana untuk
menumbuhkembangkan minat, bakat, dan keterampilan generasi muda melalui
pelatihan kepemimpinan, manajemen dan ketrampilan bagi Pemuda Remaja Masjid.
Keempat, Dewan Masjid Indonesia
diharapkan mampu mendorong Masjid dalam penciptaan kemakmuran umat muslim
melalui optimalisasi zakat, infaq, shadaqah bekerjasama dengan BAZNAS serta
melalui pengembangan usaha yang berbasis syariah (seperti Baitul Maal Wat
Tamwil/BMT) di kalangan Majelis Taklim sehingga dapat lebih optimal membantu
maupun memberdayakan kaum dhuafa utamanya anak-anak terlantar.
Saudara-saudara para peserta
Muktamar yang berbahagia,
Demikianlah, sambutan saya. Semoga
dapat menjadi masukan bagi Saudara-saudara dalam bermusyawarah selama 3 (tiga)
hari ini.
Akhirul kalam, dengan memohon
ridho dan petunjuk Allah SWT dan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Muktamar
Ke-6 Dewan Masjid Indonesia, secara resmi dibuka. Selamat melaksanakan
Muktamar.
Terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Wakil Presiden Republik Indonesia
Boediono