Keingintahuan warga yang berdatangan
sili berganti. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa tak mau ketinggalan
menyaksikan pohon pisang bertandan dua. Pohon pisang ambon itu tumbuh setinggi
empat meter di halaman rumahnya.
Setiap tandan berisi enam sisir pisang yang masih berwarna
hijau muda.Jantung pisangnya pun juga tumbuh dua. Pohon pisang itu sampai
merunduk nyaris roboh lantaran terlalu berat menahan buahnya. Yanto
berinisiatif menyangga pohon pisang dengan batang bambu kering.
Tidak hanya tetangga sekitar. Warga yang berjarak 1 km dari
desa itu pun menyisihkan waktu sekadar memelototi buah pisang yang berumur lima
bulan itu. Sri Wahono, 47, warga Desa Katelan, Tangen penasaran setelah
mendengar kabar dari temannya. Dia tidak hanya membaur bersama warga lainnya,
dia sempat mengabadikan momentum itu dengan kamera
digital.
“Fenomena alam ini sama halnya dengan terjadinya sapi
berkaki tiga atau kambing berkepala dua. Fenomena ini menunjukkan bukti
kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, bukan mistik. Kadang banyak warga yang
mengaitkan kejadian alam dengan mistik. Kejadian seperti ini terhitung langka
di wilayah Tangen,” komentarnya.
Darti sendiri juga baru tahu pohon pisangnya tumbuh
bertandan dua. Fenomena alam itu baru diketahui Darti saat menjemur pakaian
sekitar pukul 07.00 WIB. Dia terheran-heran melihat dua tandan pisang itu.
“Saya sampai mengusap mata beberapa
kali karena tidak percaya dengan kejadian itu. Saking herannya, saya segera
memberitahu suami saya