Meski tidak menjadi pekerjaan sehari-hari, warga
Belanda Ed Houben bisa dibilang seorang pembuat anak profesional. Dia
berhubungan seksual secara cuma-cuma dengan puluhan perempuan yang kesulitan
punya anak.
Dari hasil kerja sosialnya itu, sejauh ini Houben
sudah punya 82 anak biologis yang tersebar di berbagai negara.
Houben sampai saat ini belum menikah dan hidup dengan ibunya. Bila
melihat tampangnya sekilas, orang tidak akan mengira dia berpengalaman meniduri
banyak wanita.
Houben mengaku melakukan seks dengan tujuan sosial.
Dia tidak melakoninya karena nafsu atau uang. Jasanya sepenuhnya gratis.
Sejak muda, pria berusia 42 ini kerap mendonasikan
spermanya ke klinik kesahatan. Di usia 34, dia mendapat tawaran berhubungan
badan dengan perempuan yang mengaku kesulitan punya anak. Upayanya berhasil,
padahal itu pertama kalinya dia melakukan seks.
Dari mulut ke mulut, nama Houben makin terkenal di
kalangan perempuan yang merana karena tak kunjung punya anak. Tingkat
keberhasilannya bikin anak mencapai 80 persen.
Untuk jasanya, Houben tidak meminta bayaran.
Perempuan yang menginginkan bantuannya cukup mengganti biaya akomodasi.
Sikapnya ini membuat dia bertambah beken.
Pasalnya, minta bantuan Houben lebih murah daripada
menggunakan jasa inseminasi buatan di klinik. Bila menggunakan layanan donor
sperma biasa, biayanya bisa mencapai lima ribu pound sterling.
Meski gratis, bukan berarti Houben seenaknya
berhubungan badan. Dia akan berkomunikasi dahulu dengan calon klien dan minta
mereka menyerahkan catatan medis yang menyatakan bebas AIDS dan obat-obatan.
Supaya makin legal, dia meminta kliennya
menandatangani surat kontrak. "Isinya kesepakatan untuk melepaskan saya
dari tanggung jawab merawat anak itu," ujar Houben.
Sejauh ini, usahanya menghasilkan 45 bayi lelaki
dan 35 perempuan. Dua anaknya lagi tidak diketahui jenis kelaminnya karena sang
ibu tidak memberitahunya. Houben pun tidak bertanya kepada sang ibu sebagai
bagian dari perjanjian. Keturunannya itu berada di kota besar Eropa, seperti
Berlin, Roma, Paris. Paling jauh, dia berhasil melakukan 'misi sosial' ini di
Selandia Baru. Uniknya, Houben yang punya pasangan kumpul kebo malah belum
berhasil menghamili pacarnya itu. merdeka.com