Suatu hal yang
aneh bagi saya saat saya membaca tulisan ini, kenapa ya mayat bayi di eringkan
lalu buat obat? Ni ceritanya
Bahan-bahan yang
tidak lazim sering dipakai dalam ramuan obat alternatif. Namun yang satu ini
bukan cuma tidak lazim, tetapi juga tidak manusiawi karena dibikin dari mayat
bayi yang dikeringkan, dibuat serbuk lalu dimasukkan kapsul.
Ribuan kapsul
selundupan yang diyakini berisi serbuk manusia disita oleh bea cukai Korea
Selatan. Kapsul-kapsul ini diyakini berasal dari China dan dibuat dari mayat bayi
yang dikeringkan, lalu dibuat serbuk dan dimasukkan cangkang kapsul.
Temuan mengerikan
yang kabarnya sudah terungkap sejak Agustus silam ini memaksa bea cukai Korea
Selatan untuk memperketat pengawasan. Peminatnya juga tidak sedikit, sebab
banyak yang percaya serbuk bayi ini bisa mengobati berbagai macam penyakit.
Pemerintah China sendiri telah berupaya mencegah
penjualan ramuan-ramuan semacam ini, namun ribuan paket tetap saja
diselundupkan. Bukan cuma serbuk bayi, ramuan yang diselundupkan terkadang berisi
serbuk binatang yang dilindungi misalnya serbuk cula badak.
Menurut keterangan petugas, Korea Selatan sejak
Agustus 2011 telah menggagalkan 35 upaya penyelundupan yang dibawa oleh
pelancong dari China. Ramuan yang telah disita totalnya mencapai 17.000 kapsul
yang sebagian besar diklaim bisa meningkatkan stamina.
Bukan hanya mengerikan karena dibuat dari serbuk
manusia, kapsul-kapsul ini juga mengandung zat-zat berbahaya. Menurut petugas,
dalam kapsul-kapsul itu ditemukan juga berbagai jenis bakteri peneybab penyakit
dan juga kandungan berbahaya lainnya.
"Etnis Korea dari China timur laut yang
tinggal di Korea Selatan adalah kelompok yang diperkirakan paling banyak
menggunakan kapsul-kapsul ini. Biasanya dibawa dengan bagasi atau dikirim lewat
pos," kata seorang pejabat bea cukai yang tidak disebutkan namanya,
seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (8/5/2012).
Sebuah surat kabar
di China memberitakan, kapsul-kapsul ini kemungkinan besar berasal dari
beberapa provinsi di timur laut China khususnya wilayah Jilin yang dekat dengan
Korea Selatan.
Tidak diketahui
apa yang terjadi pada bayi-bayi itu hingga akhirnya dibuat serbuk, namun diduga
beberapa daerah di China masih mengenal 'ruang kematian' atau dying room.
Sebagai negara dengan kebijakan satu anak saja, orangtua yang terlanjur hamil
akan meninggalkan bayinya di ruangan tersebut sampai meninggal.