Nasab Rasulullah SAW
Beliau adalah Abu
al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdimanaf bin
Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin
an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhar bin
Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin
Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim "Kekasih Allah"
(alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh
bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin
Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh -- yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang
pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena -- bin Yarda bin Mahlil bin
Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.
Nasab ini disebutkan oleh
Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab
Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan
terjadi perbedaan pendapat. Yang
dimaksud Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.
Ibu
Rasulullah saw.
Ibunya adalah
Aminah binti Wahb bin Abdimanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luay bin Ghalib.
Kelahiran
Rasulullah saw.
Beliau dilahirkan
di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin.
Sebagian ulama
mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah.
Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat
yang benar adalah pada tahun gajah.
Kematian
ayah, ibu, dan kakeknya
Ayahnya meninggal dunia
ketika ia berusia dua puluh delapan bulan. Menurut sebagian ulama usianya tujuh
bulan ketika ayahnya meninggal. Ada
lagi yang berpendapat bahwa ayahnya meninggal di perkampungan an-Nabighah
ketika ia masih janin. Dan dikatakan pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa
yang terletak antara Makkah dan Madinah.
Abu Abdillah Zubair bin
Bakkar az-Zubairi berkata: Abdullah bin Abdul Mutthalib wafat di Madinah ketika
Muhammad berusia dua bulan.
Sedangkan ibunya meninggal
dunia ketika ia berusia empat tahun. Sementara kakeknya meninggal dunia ketika
usia Muhammad delapan tahun. Dikatakan pula bahwa ibunya wafat ketika ia
berusia enam tahun.
Penyusuan Muhammad
Muhammmad disusui oleh
Tsuwaibah budak Abu Lahab bersama dengan penyusuan Hamzah bin Abdul Mutthalib
dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi dengan air susu anaknya
yang bernama Masruh.
Kemudian Muhammad disusui
oleh Halimah binti Abi Dzuaib as-Sa’diyah.
Nama-nama Rasulullah SAW
Jubair bin Mut’im berkata:
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah
al-Mahi yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekufuran, saya adalah
al-Hasyir yang mengumpulkan manusia, saya adalah al-A’qib yang tidak ada nabi
lagi setelahku.’” (Hadits sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Abu Musa Abdullah bin Qais
berkata: “Rasulullah SAW memberikan dirinya beberapa nama di antaranya ada yang
kami hafal. Beliau mengatakan: ‘Saya Muhammad, saya Ahmad, saya al-Muqaffi,
saya Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain: ‘dan Nabi peperangan.’
Hadits sahih diriwayatkan oleh Muslim.
Jabir bin abdillah berkata:
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya Ahmad, saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang
mengumpulkan), saya al-Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus
kekefuran), dan pada hari kiamat nanti panji kemuliaan berada di tanganku. Aku
pemimpin para rasul dan pemilik syafaat mereka."
Allah SWT memberikan nama
kepadanya di dalam Al-Quran dengan nama Basyir (pembawa kabar baik), Nadzir
(pembawa berita buruk), Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan
lilalamin (pembawa rahmat buat alam semesta).
Masa kecilnya di Mekah,
perjalanannya menuju Syam bersama pamannya Abu Thalib dan pernikahannya dengan
Khadijah
Muhammad dalam keadaan yatim
piatu diasuh oleh kakeknya Abdul Mutthalib kemudian oleh pamannya Abu Thalib.
Allah SWT
mensucikannya dari kotoran-kotoran jahiliyah dan dari semua aib. Allah SWT
menganugerahkan semua sifat-sifat yang baik sehingga Beliau dikenal di kalangan
kaumnya dengan julukan Al-Amin (orang yang jujur) karena amanah, kejujuran dan
kesuciannya.
Ketika usianya
mencapai dua belas tahun ia mengadakan perjalanan ke Syam bersama pamannya.
Ketika sampai di Bushra seorang pendeta bernama Bahira melihatnya. Ia
mengenalnya dengan ciri-ciri yang ada pada |Muhammad. Buhaira mendatangi Muhammad, mengambil tangannya dan berkata: “Inilah tuan untuk semesta alam,
inilah utusan Rabb semesta alam, inilah nabi yang akan diutus untuk semesta
alam.” Buhaira ditanya: “Dari mana kamu tahu hal ini?” Ia berkata:
“Sesungguhnya ketika kalian datang dari Aqabah tidak ada pepohonan dan bebatuan
kecuali semuanya sujud. Dan ini tidak dilakukan kecuali kepada nabi. Dan kami
mendapatkan hal ini dari kitab suci kami.” Kemudian ia meminta Abu Thalib untuk
kembali bersamanya karena khawatir terhadap kejahatan orang-orang Yahudi kepadanya.
Kemudian Muhammad
mengadakan perjalanan ke Syam yang kedua kali bersama Maysarah budak Khadijah
ra untuk berniaga di pasar kota Bushra sebelum Khadijah dinikahi oleh Muhammad.
Ketika Muhammad
berusia dua puluh lima tahun ia menikahi Khadijah. Dan ketika usianya empat
puluh tahun Allah SWT memilihnya untuk membawa risalah-Nya. Jibril
mendatanginya ketika Muhammad berada di gua Hira yang terletak di sebuah gunung
di Makkah. Semnejak itu jadilah ia sebagai Rasullullah. Beliau berdakwah di
Mekah selama tiga belas tahun, menurut pendapat lain lima belas tahun atau
sepuluh tahun, pendapat yang benar adalah tiga belas tahun.
Rasulullah SAW
shalat menghadap Baitul Maqdis selama di Makkah tanpa membelakangi Ka’bah
tetapi menjadikan Ka’bah di depannya. Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW
shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama
tujuh belas atau enam belas bulan. (blog_wahid_islamhouse.com)