blog_wahid == VIVAlife – dua hari yang lalu saat saya mau
beli tahu bakso di dekat rumah saya ternyata tinggal beberpa biji, celoteh
penjualnya ini aja stok semalam, tadai saya tidak di setori mas karena harga
kedelai mahal dan beberapa pabrik g buat tahu dan tempe.Memang beberapa hari ini tempe menghilang dari
pasaran karena tingginya harga bahan baku. Padahal tempe disebut-sebut memiliki
nilai gizi yang sangat tinggi. Beruntung, bagi Anda yang sudah menggemari
makanan tradisional ini. Kebutuhan nutrisi tubuh sudah pasti terpenuhi dengan
kemasan praktis dalam makanan olahan kedelai ini. Protein, lemak, serat,
vitamin, dan karbohidrat.
Tapi bagaimana tempe ini bekerja untuk memberikan manfaat sehat bagi tubuh,
mari kita lihat. Makanan olahan ini dibuat dengan cara merebus biji
kedelai agar lunak, mengupas kulitnya, lalu merendamnya hingga terjadi
fermentasi asam laktat. Proses fermentasi dan pengasaman inilah yang akan
meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri beracun.
Setelah direndam, ada proses pencucian akhir sebelum ditambahkan ragi tempe
atau inokulasi. Inokulum bisa berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada
daun waru atau jati, spora kapang tempe dalam medium terigu, atau kultur
rhizopus oligosporus murni. Baru kemudian tempe ini dikemas dengan daun ataupun
plastik.
Peranan kapang untuk menghasilkan enzim ini dapat dikatakan sangat ajaib. Ini
membuat zat gizi dalam tempe lebih mudah dicerna, dibanding dalam bentuk
kedelai.
Tidak sebatas deretan nutrisi yang terkandung, konsumsi tempe juga berhasil mencegah
penyakit serius, seperti jantung dan hipertensi, serta menurunkan kadar
kolesterol. Selain itu tempe juga bekerja menghambat penuaan dengan menghambat
radikal bebas dan mencegah berbagai penyakit degeneratif.
Sepertinya, tempe memang
harus selalu dimasukan dalam daftar menu harian Anda