blog_wahid Misteri eksekusi mati Imam Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
(DI/TII) Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo terungkap. Selama 50 tahun,
pemerintah Soekarno dan Soeharto menyembunyikan lokasi eksekusi sang Imam untuk
mencegah balas dendam dan reaksi para pengikutnya yang militan.
Selama ini Kartosoewirjo dipercaya masyarakat dieksekusi dan
dikubur di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Bahkan ada makam yang
disebut sebagai makam sang imam di sana. Ternyata salah besar.
Kartosoewirjo memproklamirkan berdirinya Negara
Islam Indonesia (NII) 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Soekarno
kemudian mengirimkan tentara dari Divisi Siliwangi dan satuan-satuan lain untuk
menumpas gerakan Kartosoewirjo.
blog_wahid--Peperangan gerilya di belantara Jawa Barat
berlangsung lama. Baru tahun 1962 gerakan ini dipatahkan. Kartosoewirjo
ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi dalam gubuk di Gunung Rakutak,
Jawa Barat tanggal 4 Juni 1962.
Soekarno menjatuhkan hukuman mati pada Kartosuwiryo.
Sebenarnya, Kartosoewirjo adalah sahabat karibnya. Dulu Soekarno, Muso dan
Kartosoewirjo sama-sama ngekos di rumah Tjokroaminoto di Surabaya.
Tapi ketiganya akhirnya memilih ideologi dan jalan
yang berbeda. Soekarno menjadi nasionalis, Muso menjadi komunis, sedangkan
Kartosuwiryo menjadi Islamis. Nasib Kartosoewirjo pun berakhir diterjang timah
panas regu tembak tentara Soekarno, mantan sahabatnya sendiri.