Mantan pemimpin Libya Kolonel Muammar Khadafi sempat
memohon untuk tidak ditembak ketika dirinya dipaksa keluar dari pipa drainase
tempat dirinya bersembunyi.
Peristiwa penembakan Khadafi bermula ketika
pasukan pemberontak mengejar Khadafi dan rombongannya yang mencoba kabur dari
Kota Sirte, kampung halaman Khadafi, dalam iring-iringan kendaraan jeep. Saat
itulah serangan udara Prancis diarahkan ke rombongan Khadafi. Namun Khadafi
berhasil lolos dan bersembunyi dalam pipa drainase besar.
Salah seorang komandan tempur Dewan Transisi
Nasional (NTC) Mohammed Leith menuturkan, Khadafi berada di salah satu jeep
ketika para pemberontak menembaki kendaraan tersebut.
Seorang prajurit pemberontak Mohammed al-Bibi
mengatakan kepada wartawan, seperti dilansirNews.com.au, Khadafi sempat berujar: "Jangan tembak, jangan
tembak" ketika dirinya diseret keluar dari pipa drainase tersebut.
Dalam rekaman video terlihat bagaimana saat-saat
terakhir Khadafi sebelum meregang nyawa. Dengan tubuh terluka dan
berdarah-darah, Khadafi dikelilingi oleh tentara-tentara pemberontak. Di saat
genting seperti itu Khadafi sempat bertanya pada salah seorang pemberontak yang
berada di dekatnya: "Apa yang pernah saya lakukan padamu?"
Namun kata-kata itu tidak dihiraukan oleh para
pemberontak. Mereka tetap menembak Khadafi hingga tewas.
Khadafi tutup usia pada umur 69 tahun. Kabarnya,
Khadafi ditembak di bagian kepala dan kedua kakinya. Dia telah memimpin Libya
selama empat dekade.